Jumat, 01 November 2013

Ringkasan Novel Ayahku (Bukan) Pembohong

Judul Novel        : Ayahku (Bukan) Pembohong
Penulis               : Tere-Liye
Penerbit             : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit      : April 2011
Jumlah Halaman  : 304 Hal




Ayahku (Bukan) Pembohong

Dam adalah seorang anak yang dididik dan dibesarkan dengan segala cerita hebat masa muda ayahnya. Tapi dengan semua cerita itulah , tumbuh keperibadian yang baik dalam diri Dam. Pengajaran yang sederhana, namun berdampak sangat besar. Ayah Dam adalah seseorang yang dikenal sebagai pegawai negeri biasa yang ramah,baik dan tidak pernah berbohong dalam setiap ucapannya. Hampir seluruh kota tempat mereka tinggal , kenal dengannya.
Dam sangat mengidolakan ayahnya karena cerita-cerita itu, salah satunya adalah tentang seorang pemain sepak bola terkenal yang dijuluki “ Sang Kapten”. Ayah menceritakan bagaimana pekerja kerasnya sang Kapten saat masih kecil, bekerja menjadi pengantar sup untuk menghidupi keluargannya dan juga terus berlatih saat ada waktu demi meraih cita-citanya menjadi pemain sepak bola. Dari cerita itu Dam belajar yang namanya kerja keras.
Di sekolah, Jarjit (teman sekelas Dam) selalu menggangu Dam. Tapi Dam selalu berusaha sabar karena Ia ingat bagaimana sabarnya suku Penguasa Angin walaupun sudah dijajah berates-ratus tahun. Mereka hanya diam agar tidak terjadi pertumpahan darah. Samapi suatu ketika , mereka berhasil mengusir para penjajah itu dalam suatu pertandingan yang dimenangkan suku Penguasa Angin. Begitu pula halnya dengan Dam dan Jarjit, mereka akhirnya berteman karena sebuah pertandingan, namun kali ini tidak ada sang pemenang.
Hari berganti menjadi minggu,bulan dan tahun, kini Dam sudah lulus SMP dan ayahnya mendaftarkannya di sekolah berasrama bernama Akademi Gajah. Dam tiba disana dengan menaiki kereta api selama 8 jam dari kotanya. Di tahun pertama ini Dam sering membuat masalah yaitu dengan menonton Piala Dunia beramain-ramai dikamarnya sehingga Dam dan Retro (teman sekamar Dam) dihukum kepala sekolah. Juga saat pelajaran tentang gravitasi, mereka merusak alatnya sehingga dihukum menunggui buah apel jatuh dari pohonnya. Awalnya Dam memang kesal dan bosan disana, tapi akhirnya Dam memiliki kesenagannya sendiri disana, yaitu menggambar bangunan sekolah untuk ditunjukkan pada ibunya. Akhirnya Dam pulang untuk liburan, sepanjang perjalanan Dam membantu seorang ibu untuk mengurus anak-anaknya.
Selama dirumah, Dam mengerjakan pekerjaan rumah karena ibunya sakit. Menceritakan pengalamannya di Akademi Gajah dan juga menunjukkan gambarnya. Mereka juga merayakan ulang tahun Ibu secara kecil-kecilan. Sampai akhirnya Dam harus kembali ke Akademi Gajah.
Setelah liburan kali ini, Dam membuat masalah dengan mengundang teman-temannya ke kamarnya untuk merayakan ulang tahun Retro. Akhirnya mereka berdua dipanggil kepala sekolah dan dihukum membersihkan perpustakaan. Retro sangat kesal sedangkan Dam senang karena bisa melanjutkan gambarnya.
Tingal beberapa hari menjelang pembebasan hukuman, Dam dikagetkan dengan judul buku yang sedang dibaca Retro, “Apel Emas Lembah Bukhara”. Dam ingat itu adalah cerita petualangan ayahnya tentang keindahan lembah Bukhara yang dibangun selama 100 tahun karena kerusakan yang ditimbulkan oleh penambang liar. Juga tentang adanya apel emas yang diberikan pada ayahnya.
Karena hal itu berhari-hari Dam mencari buku lain, dan akhirnya Dam menemukan buku berjudul : Suku Penguasa Angin. Ini membuat Dam semakin penasaran dengan keaslian cerita ayahnya. Sampai pertanyaan itupun terlontarkan pada liburan Dam yang kedua. Pertanyaan yang membuat ayahnya tersinggung dan sampai Dam pulang pun mereka masih dalam keadaan canggung. Liburan kali ini pun Ibu terlihat semakin kurang sehat.
Selesai liburan, Dam kembali ke Akademik Gajah dan langsung dihadiahi hukuman untuk membayar buku perpustakaan yang rusak. Akhirnya Dam bekerja di rumah penduduk dan banyak temannya yang ikut serta. Dam juga menabung untuk biaya pengobatan ibunya. Namun pada pagi setelah acara perburuan tim memanah, Dam mendapatkan kabar bahwa ibunya sakit. Ia langsung membereskan barangnya dan pulang.
Sampai disana , Dam sangat marah pada ayahnya karena berbohong tentang keadaan ibunya setahun lalu. Melalui penanganan dokter, Ibu Dam tetap tidak dapat diselamatkan. Malam itu Dam memutuskan untuk berhenti mempercayai semua cerita ayahnya.
Sehari setelah pemakaman ibunya, Dam kembali ke Akademi Gajah. Sekolah itu kosong. Dam menemui kepala sekolah dan mendapatkan ijazah beserta sertifikat penghargaannya, Dam juga mendapatkan surat pengantar masuk universitas. Akhirnya Dam dapat kuliah dengan menggunakan surat itu. Beberapa tahun kemudian, Dam bertemu dengan Taani (teman SMP Dam), mereka mengobrol dan jadi sering bertemu. Semakin lama mereka menjadi dekat dan memutuskan untuk menikah dengan syarat dari Taani, bahwa kelak Ayah bisa tinggal dengan mereka.
2 tahun kemudian
Lahirlah anak pertama mereka , Zas. Taani sering mengunjungi Ayah bersama Zas dan lebih sering lagi saat lahirnya anak kedua mereka 2 tahun kemudian , Qon. Saat Zas berusia 8 tahun dan Qon 6 tahun, akhirnya Dam memperbolehkan Ayah tinggal dengan mereka.
Selama Ayah tinggal dengan mereka, Dam selalu berusaha menjauhkan anak-anaknya dari segala cerita ayahnya, tapi dilarang Taani. Yang selalu Ayah ceritakan sama dengan yang diceritakannya pada Dam. Hanya saja kini Ayah meneceritakan pemain sepak bola terkenal pada masa kini “Si Nomor 10” yang baru saja menelponnya. Sampai suatu hari Dam mengetahui kalau anaknya membolos yang ternyata karena mencari cerita kakeknya di perpustakaan kota. Dam marah dan menghukum mereka juga melarang ayahnya bercerita. Saat Dam pergi dinas , Ayah kembali bercerita hanya saja itu tentang Akademik Gajah dan Ibu Dam. Dam yang mengetahuinya marah dan di malam hujan itu Ayah memutuskan pergi dari rumah. Dam kembali keruang kerjanya dan mencari Akademik Gajah namun tidak ditemukan, ini membuat Dam bingung sampai Dam menuliskan nama ibunya di kolom pencarian dan keluarlah semua berita tentang ibunya yang ternyata seorang artis saat masih muda seperti yang di beritahukan semua orang selama ini padanya.
Esok harinya Ayah dibawa kerumah sakit karena pingsan di pemakaman kota. Setelah ditangani Ayah sempat siuman dan memanggil Dam. Ayah meminta Dam mendengarkan cerita terakhinya tentang Danau Para Sufi. Danau Para Sufi adalah danau yang dibuat oleh ayahnya selama bertahun-tahun untuk mencari tahu definisi dari kebahagiaan dan akhirnya Ayah mendapatkan jawaban. Definisi kebahagiaan itu adalah hati yang lapang, jika seseorang memiliki hati yang lapang maka hidup dalam kesederhanaan pun akan terasa indah dan itulah kebahagiaan. Setelah bercerita , akhirnya Ayah pergi untuk selama-lamanya. Dan hari itu Dam tahu bahwa selama ini ibunya bahagia.
Pada hari pemakaman Ayah Dam, tempat itu dipenuhi hampir seluruh warga kota itu sendiri. Mereka menyalami Dam dan mengucapkan rasa belasungkawanya. Namun saat melihat ke langit Dam dikejutkan dengan adanya formasi layang-layang dimusim hujan seperti ini yang menurut Qon adalah formasi layang-layang suku Penguasa Angin. Namun yang membuat Dam merasa lebih kaget,bersalah sekaligus terharu adalah ketika “Sang Kapten” dan “Si Nomor 10” datang dan mengucapkan rasa sedihnya karena tidak sempat bertemu dengan ayahnya. Dam hanya bisa terisak mendengarnya.


Pagi itu Dam tahu, Ayah bukan pembohong.

Makasih udah baca ya , semoga bermanfaat untuk kalian :D
tinggalkanlah jejakmu 


Sabtu, 13 Juli 2013

Sial Beruntun T__T


Hari ini tuh kan hari Sabtu , dan seharusnya masuk sekolah itu masih hari Senin , tapi dengan teganya guru itu menyuruh kami masuk sekolah dengan alasan akan dibagikan kelas , gak rasional banget dehh -_- . biasanya juga kalo bagi kelas kan hari Senin , hari setelah liburan . 

Dan lebih BT nya lagi ... okelah untuk yg ini aku gak mau ngomonginnya , gk baik , nnti menimbulkan fitnah hehe :D ,, tapi yg pasti ini hal ini juga yang makin merusak mood ku -_-

And you know ?? ini adalah hal yang super duper bikin BT , dengan "lugu"nya guru itu nyuruh kami baris di lapangan dan ngumumin hal yg bikin BT bangettttt -_-' ,,,, gini nihh seinget aku 
"Anak-anak untuk pembagian kelas , nnti dikasihtaunya hari Senin aja" -__-
apaan coba tuhh , tadi nyuruh kami dateng ke sekolah gara" mau bagi kelas ,, ehh ternyata oh ternyta kyk gitu ujung-ujungnya ..

Eitss satu lagi kelupaan ,,
Ini kan bulan suci Ramadhan ,, dan hari ini tepat hari ke 4 puasa
Dan kalian tahu ,,, "Aku gak sahur" mungkin biasa aja sihh , tapi kan kyknya sial beruntun gitu tuhh ya gk ? ya gk ??? (iyain ajadeh)
"Aku gak batal lohhh heheh"

Oke sekian dan terima kasihh
Bye :D